Jumat, 22 Oktober 2021

Selamat Datang di Blog Kami

Perkenalkan, kami mahasiswa/i jurusan Pariwisata dari Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia angkatan 2019. Blog ini dibuat dengan tujuan untuk menjadi sebuah wadah untuk membahas topik seputar industri pariwisata.

Kami harap konten dapat bermanfaat bagi pembaca dan membantu menambah pengetahuan untuk tujuan yang lebih baik.

Selamat membaca.

Berbincang Etika Bisnis dalam Industri Pariwisata



Mengapa seorang mahasiswa harus mempelajari etika bisnis? 

Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Manfaat pembelajaran etika bisnis untuk mahasiswa, mahasiswa dapat mempelajari bagaimana caranya berbisnis dengan baik dan saling menghargai dalam dunia bisnis agar tidak muncul persaingan yang tidak sehat. Etika bisnis juga mencegah mahasiswa untuk bertindak korupsi pada saat di dunia kerja nanti, karena dalam mata kuliah etika bisnis diberitahukan pula akibat dari tindakan korupsi.

Manfaat dan tujuan dari penerapan etika bisnis di dalam kegiatan bisnis pariwisata

Manfaat dan tujuan dari penerapan etika bisnis dalam bisnis pariwisata dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, meningkatkan kepercayaan bagi para konsumen dan investor, dapat meningkatkan daya saing perusahaan, membangun citra positif dan jangka panjang dapat kelangsungan hidup perusahaan, dan mampu meningkatkan motivasi bekerja. 

Pendidikan etika bisnis mempengaruhi persepsi etika bisnis mahasiswa. Informasi-informasi tentang etika bisnis dan apa yang dipelajari dalam kurikulum etika bisnis akan mempengaruhi pengetahuan serta pola pikir mahasiswa. Mata kuliah etika bisnis memuat materi tentang kode etik profesi, etika di lingkungan kerja dan sosial serta prinsip-prinsip etika bisnis, apa yang dipelajari dalam mata kuliah etika bisnis inilah yang mempengaruhi persepsi mahasiswa sehingga mahasiswa yang sudah mendapat pembelajaran etika bisnis lebih memahami etika bisnis itu sendiri serta apa yang mahasiswa pelajari dalam kurikulum etika bisnis akan mempengaruhi pengetahuan dan juga pola pikir mahasiswa tentang bagaimana etika bisnis seharusnya, bagaimana bersikap dalam dunia kerja, apa saja yang baik dan buruk dalam beretika, bagaimana mengambil keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan mana yang benar dan salah dalam mengambil keputusan sesuai dengan ajaran etika bisnis itu sendiri seperti yang diungkapkan oleh Hill dan Jones (1998) etika bisnis merupakan ajaran untuk membedakan mana yang salah dan mana yang benar untuk memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan. 

Mahasiswa akan mendapat pengetahuan tentang bagaimana bersikap dalam dunia kerja, apa saja yang baik dan buruk dalam beretika, bagaimana mengambil keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan mana yang benar dan salah dalam mengambil keputusan sesuai dengan ajaran etika bisnis sehingga mahasiswa yang sudah mendapat pembelajaran etika bisnis lebih memahami etika bisnis itu sendiri.

Hubungan etika bisnis dengan kegiatan CSR

Sebelum membahas lebih lanjut hubungan antara kedua hal tersebut, mari kita kenali dulu apa itu definisi dari CSR.

Kepanjangan CSR adalah Corporate Social Responsibility. Kata “Corporate” artinya perusahaan, “Social” berarti sosial, dan “Responsibility” yaitu tanggung jawab. Jadi, corporate social responsibility adalah aktivitas bisnis dimana perusahaan bertanggung jawab secara sosial kepada pemangku kepentingan dan masyarakat luas sebagai bentuk perhatiannya dalam meningkatkan kesejahteraan dan berdampak positif bagi lingkungan.

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen industri yang digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban dampak dari kegiatan operasionalnya baik dalam dimensi, sosial, ekonomi dan lingkungan serta untuk menjaga agar dampak yang ditimbulkan dapat menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungannya (Tanudjaja, 2006).

Dapat kita ketahui bahwa sebuah perusahaan besar kemungkinan besar akan menimbulkan berbagai potensi resiko merusak lingkungan. Dengan keberadaan CSR perusahaan diharapkan dapat membantu mengurangi bahkan membuat risiko tersebut menjadi nol.

Setelah penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara etika bisnis dengan CSR dapat diibaratkan dimana etika bisnis itu adalah sebagai dasar atau jiwa dari  pelaksanaan suatu unit usaha, dan CSR merupakan manifestasinya. Artinya, “Etika bisnis berbicara mengenai nilai, apakah sebuah perusahaan tersebut menganut nilai yang baik atau buruk. Kalau memang memiliki nilai yang baik dalam berbisnis, maka perusahaan tersebut akan menjalankan CSR yang memang menjadi tanggung jawab suatu perusahaan”. Etika bisnis itu lebih melekat kepada individu yang melakukan etika bisnis, sedangkan CSR yaitu sebagai  kebijakan dari perusahaan tersebut.

Manfaat CSR Bagi Suatu Perusahaan

Adapun alasan pentingnya mengapa sebuah perusahaan harus melakukan CSR, yaitu: 
  • Mendapatkan keuntungan sosial
  • Meningkatkan citra di mata masyarakat
  • Proses branding perusahaan akan lebih mudah
  • Mencegah konflik dan persaingan yang terjadi
  • Kesinambungan usaha atau bisnis
  • Pengelolaan sumber daya alam serta pemberdayaan masyarakat
Jadi implementasi CSR, tidak hanya mendapatkan keuntungan ekonomi, akan tetapi juga secara sosial dan lingkungan alam bagi keberlanjutan perusahaan tersebut hingga mencegah adanya konflik.
CSR memberi manfaat ganda, yaitu penerima yang dapat memberikan partisipasinya tersebut kepada kegiatan pemberi/perusahaan pelaksana CSR. Sebaliknya bagi perusahaan yang melaksanakan CSR, memiliki implikasi pada keberlangsungan usaha bagi perusahaan itu sendiri (Iswanto, 2017).

Etika dan perilaku yang baik, yang perlu diterapkan ketika bekerja di Industri Pariwisata

    a. Dari Diri Sendiri

Dalam industri Pariwisata kita bisa menunjukkan etika dan perilaku yang baik dengan selalu tepat waktu, jaga sikap positif, lindungi Informasi yang bersifat rahasia, jangan lupa untuk selalu siapkan catatan dan pulpen ketika bekerja, perhatikan dan pelajari, dan kelola Diri Anda

    b. Dari Pihak Manajemen

Dan agar itu semua bisa selalu diterapkan kita juga perlu memiliki strategi manajemen yang baik untuk bisa mengembangkan SDM kita, serta perusahaan memberikan kebijakan sumber daya manusia akan memberikan konsekuensi logis. Ketika sebuah perusahaan ingin memiliki kualitas sumber daya manusia, iklim kerja, dan budaya kerja yang baik maka perusahaan harus mengalokasikan sejumlah biaya untuk kegiatan departemen sumber daya manusia. Seorang manajer sumber daya manusia akan bertujuan untuk memperoleh jenis dan jumlah tenaga atau sumber daya manusia yang tepat, sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh unit-unit kerja yang bersangkutan. Selain itu sistem rekrutmen yang mencakup seleksi harus terlebih dahulu dikembangkan secara matang.  

  • Pengembangan (development). Dengan adanya tenaga atau sumber daya, yang telah diperoleh suatu organisasi, maka perlu diadakan pengembangan tenaga sampai pada taraf tertentu sesuai dengan pengembangan organisasi itu. Pengembangan sumber daya ini penting, searah dengan pengembangan organisasi. Apabila organisasi itu ingin berkembang maka seyogianya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan. 
  • Kompensasi (compensation). Kompensasi adalah merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Melalui fungsi ini organisasi memberikan balas jasa yang memadai dan layak kepada karyawan. Hal ini wajar karena karyawan sebagai sumber daya manusia organisasi tersebut telah memberikan jasanya yang besar terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dari hasil-hasil penelitian, meskipun kompensasi bukan hanya berupa materi atau uang, namun bentuk gaji sangat penting untuk meningkatkan hasil kerja.
  • Pengintegrasian (integration). Integrasi adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk rekonsiliasi kepentingan-kepentingan karyawan dalam suatu organisasi.

Analisis kasus pelanggaran profesi di bidang pariwisata

Untuk menambah pemahaman kita dalam topik etika bisnis pariwisata, mari kita amati kasus pelanggaran etika profesi yang terjadi di dunia pariwisata.

    a. Contoh Kasus

Keterlambatan Maskapai Penerbangan Lion Air Berdampak Pada Penerbangan Internasional

Setelah penerbangan lokal, kali ini rute penerbangan internasional, Jakarta menuju Kuala Lumpur Batik Air yang tergabung dalam Lion Air Group mengalami keterlambatan alias delay. Fitriansyah Muhammad, salah satu penumpang Batik Air JT 0284 tersebut, mengatakan dalam boarding pass yang dipegangnya, proses boarding yang seharusnya dimulai pukul 15.15 WIB ternyata belum dilakukan petugas Lion di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

"Penumpang mulai cemas. Lalu, sekitar pukul 15.30 terdengar pemberitahuan bahwa penerbangan ke KL akan delay 1,5 jam. Tapi, setelah menunggu selama waktu yang sudah ditentukan, petugas kembali memberitahukan delay diperpanjang," kata pria yang akrab disapa Iyan ini, Senin (2/10/2017). Iyan menuturkan, petugas Lion Air yang berjaga di Cengkareng beralasan delay disebabkan harus menunggu pesawat Lion Air dari Surabaya pada pukul 19.00. "Memang tadi ada opsi untuk ganti pesawat, tapi kalau kita tidak inisiatif untuk bertanya mungkin tidak akan ada opsi tersebut. Apalagi tadi saya lihat ada bule-bule yang kebingungan dengan delay tersebut."

Fika, salah satu staf gate Lion Air, yang berhasil dihubungi Tribunnews.com, mengatakan saat ini proses boarding penerbangan Jakarta ke Kuala Lumpur sudah dimulai dengan menumpangi pesawat Lion Air JT 577 dari Surabaya. Fika juga mengaku sudah menerapkan prosedur delat maskapai penerbangan yang diatur pemerintah. "Kami juga sudah memberikan snack berupa roti kepada penumpang sebagai kompensasi keterlambatan pesawat." Namun, hal itu dibantah oleh Iyan. Menurut Iyan, penumpang sama sekali tidak diberikan apapun dari keterlambatan tersebut. "Bohong itu. Kami tidak diberikan apapun dari Lion Air."

    b. Pelanggaran yang Dilakukan Lion Air

Dalam kasus ini, terkait dengan keterlambatan angkutan udara, pelanggaran etika bisnis yang telah dilakukan oleh pihak Lion Air yaitu: 

  1. Sering terjadinya keterlambatan  penerbangan yang berjam jam,menggambarkan kurangnya efektifitas  kegiatan operasional maskapai Lion Air yang  memberikan dampak kepada calon penumpang.
  2. Ketiadaan informasi yang diberikan pihak Lion Air  kepada calon penumpang, ketika terjadi masalah pada penerbangan yang menyangkut safety penumpang. Terbukti dengan menumpuknya calon penumpang selama berjam – jam di bandara , menunggu kepastian keberangkatan mereka.
  3. Lambatnya gerak pihak Lion Air dalam memberikan jasa pelayanan bagi calon penumpang yang mengalami keterlambatan penerbangan, sehingga terkesan adanya pembiaran dengan kondisi calon penumpang. Tidak adanya makanan , minuman, serta akomodasi yang diberikan oleh pihak Lion Air sebagai jasa pelayanan atas keterlambatan penerbangan yang terjadi.

    c. Saran

Jadi, memang dalam beberapa kondisi sebagaimana tersebut di atas, penumpang berhak dipindahkan ke penerbangan lain, selain mendapatkan makanan dan minuman. Atau ada juga penumpang yang hanya mendapatkan kompensasi berupa makanan minuman, tergantung kondisi.

Permasalahan kasus ini sebenarnya bisa diselesaikan jika pihak Lion Air mengambil langkah pertama dengan pemberitahuan informasi yang jelas kepada penumpang. Dengan alasan delaynya pesawat tujuan yang berbeda, kepadatan lalu lintas di udara, dan faktor cuaca dan mengutamakan keamanan serta keselamatan calon penumpang, pihak Lion Air meminta maaf dan mengakui kesalahan mereka kepada penumpang. Selain itu pihak lion air dapat mengatasi kasus tersebut dengan cara :
  1. Ketika adanya kemungkinan atau prediksi untuk terjadi keterlambatan dikarenakan adanya kerusakan mesin atau masalah yang berkaitan dengan teknis atau pun padatnya penerbangan bandar udara, maka informasi tersebut haruslah secara cepat diinformasikan kepada karyawan - karyawan yang memiliki tugas langsung berhadapan dengan calon penumpang.
  2. Apabila terjadi keterlambatan, maka karyawan Lion Air mestilah sigap serta cepat dalam memenuhi kebutuhan calon penumpang, sehingga calon penumpang tidak merasa ditelantarkan.




Daftar Pustaka

    Apa itu CSR - Ini Manfaat, Jenis, dan Besar Nominalnya. Diakses pada 22 Oktober 2021, dari https://www.ocbcnisp.com/en/article/2021/06/21/csr-adalah

    Anastasyah, Dinda, dkk. (2017). Perbedaan Persepsi Tentang Etika Bisnis Pada Mahasiswa yang Belum dan Sudah Mempelajari Mata Kuliah Etika Bisnis pada Prodi Akuntansi di Perguruan Tinggi Kota Batam. Batam

    Etika Bisnis. Diakses pada 22 Oktober 2021, dari https://andrihelmi.com/etika-bisnis/
  
    Hubungan Etika Bisnis Dengan CSR. Diakses pada 22 Oktober 2021, dari https://www.indonesiana.id/read/119320/hubungan-etika-bisnis-dengan-csr# 

    Iswanto, Budi. (2017). Jurnal Shar-E (Kajian Syariah , Hukum, dan Ekonomi). Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

    Kasus Etika Bisnis Maskapai Lion Air. Diakses pada 22 Oktober 2021, dari http://gema-rahmadhania.blogspot.com/2018/04/kasus-etika-bisnis-maskapai-lion-air.html?m=1 

    Makalah Etika Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Etika Bisnis. Diakses pada 22 Oktober 2021, dari https://pdfcoffee.com/makalah-etika-dalam-manajemen-sumber-daya-manusia-etika-bisnis-pdf-free.html
 
    Tanudjaja, B. B. (2006). Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia. Universitas Kristen Petra Surabaya

Selamat Datang di Blog Kami

Perkenalkan, kami mahasiswa/i jurusan Pariwisata dari Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia angkatan 2019. Blog ini dibuat dengan ...